Selasa, 08 Mei 2018

Penjelasan Data Flow Diagram (DFD)

Pengertian DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi notasi untuk menggambarkan arus data sistem, yang penggunaanya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjeleaskan sistem yang sedang berjalan logis. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.


DFD terdiri dari 3 level, yaitu:
  1. Diagram Konteks        : Menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat didalam suatu sistem
  2. Diagram Nol (level.1) : Merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada didalamnya
  3. Diagram Rinci             : Merupakan Diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam Diagram nol.


Fungsi DFD
  • DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik manual maupun komputerisasi
  • DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khusunya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem
  • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program

Perbedaan DFD Level 0 Dan DFD level 1
  1. DFD level 0 cenderung hanya menggambarkan desain sistem secara umum
  2. DFD level 0 hanya menerangkan aliran data input dan output
  3. DFD level 1 menggambarkan aliran data secara kompleks setiap proses sistem yang kemudian membentuk data store dari aliran data
  4. DFD level 1 mewakili aliran sistem secara sebagian atau seluruhnya secara mendetail
Contoh Gambar DFD

DFD level 0



DFD level 1



Selasa, 06 September 2016

Algoritma Pemrograman Tingkat Dasar

Bahasa Pemrograman
1. Program harus ditulis dalam suatu bahasa yang dimengerti oleh komputer yaitu dalam bahasa pemrograman, dibedakan menjadi:
• Bahasa tingkat rendah (low level language):
Bahasa yang berorientasi ke mesin.
• Bahasa tingkat tinggi (high level language):
Bahasa yang berorientasi ke manusia (seperti bahasa inggris). Contoh bahasa Pascal, bahasa C, dll.
2. Program yang ditulis dalam bahasa pemrograman akan diterjemahkan ke dalam bahasa mesin (kenal dengan biner digit) dengan menggunakan penerjemah.
Penerjemah:
• Interpreter : menerjemahkan baris per baris instruksi. Contoh bahasa Basic.
• Compiler : menerjemahkan setelah seluruh instruksi ditulis. Contoh bahasa Pascal, bahasa C/C++, dll.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Aku dan sekolahku

Nama saya Gian Gilantara, saya lahir diCiamis,27 Februari 2000.Saya bersekolah di SMKN 1 Banjar
jurusan RPL 2